Home

About Us

Advertisement

Contact Us

  • Facebook
  • X
  • Instagram
  • Pinterest
  • WhatsApp
  • RSS Feed
  • TikTok

AUTOPETIR168

Your Trusted Voice Across the World.

Search

AUTOPETIR168 – CekFakta #304 Disinformasi Jadi Ancaman Global Hingga 2027

admin Avatar
admin
2025-04-11



Ilustrasi Video Deepfake AI. Shutterstock


Perbesar

Ilustrasi Video Deepfake AI. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Halo, pembaca nawala

Cek Fakta Tempo

!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini







Disinformasi dan misinformasi kini menjadi sorotan secara global sebagai ancaman nyata bagi warga dunia. Selain mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap fakta, persebaran hoaks memperparah berbagai masalah lain; mulai masyarakat yang terpecah, hingga politik dan ekonomi yang tidak stabil. Beragam tantangan yang dihadapi dunia itu, secara tidak langsung turut mempengaruhi dan terkait pula dengan tantangan di dalam negeri kita sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



slot-iklan-300x600

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari

e-mail



Tempo

? Daftarkan surel

di sini

untuk berlangganan.

Disinformasi Jadi Ancaman Global Hingga 2027

Laporan terbaru

World Economic Forum (WEF) Global Risks Report

mengungkapkan bahwa disinformasi dan misinformasi merupakan risiko paling tinggi dalam jangka terdekat. Laporan ini disusun menggunakan metodologi komprehensif yang menggabungkan data survei dari berbagai ahli dengan wawasan dan analisis kualitatif. Menurut mereka, dalam 2 tahun ke depan, ancaman yang tampak ialah meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam memproduksi dan menyebarkan informasi palsu.

BACA JUGA

CekFakta #243 Potensi Disinformasi dalam Konten Clickbait Media

CekFakta #243 Potensi Disinformasi dalam Konten Clickbait Media

CekFakta #158 Ketahui Fakta-fakta dari Hoaks Seputar Cacar Monyet

CekFakta #158 Ketahui Fakta-fakta dari Hoaks Seputar Cacar Monyet


Kemajuan teknologi, termasuk

Generative AI

, semakin memudahkan pembuatan konten manipulatif dalam bentuk teks, gambar, suara, dan video yang sulit dibedakan dari konten asli. Ini memperburuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap media, institusi, dan bahkan proses demokratis seperti pemilu. 

Secara global, salah satu dampak paling serius dari disinformasi adalah terpecahnya masyarakat. Hoaks kerap dimanfaatkan untuk memperkuat narasi ekstrem dan memperdalam perpecahan politik serta sosial. Polarisasi ini tidak hanya melemahkan kohesi sosial tetapi juga memperumit pengambilan keputusan kolektif dalam menangani krisis global, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik. 

BACA JUGA

CekFakta #264 Tipu Daya Industri Rokok: Memproduksi Hoaks untuk Mengelabui Masyarakat

CekFakta #264 Tipu Daya Industri Rokok: Memproduksi Hoaks untuk Mengelabui Masyarakat

CekFakta #263 Waspada Operasi Disinformasi Menggunakan Kecerdasan Buatan

CekFakta #263 Waspada Operasi Disinformasi Menggunakan Kecerdasan Buatan


Ini bisa terlihat bagaimana konflik agraria diperkeruh oleh disinformasi. Misalnya, informasi salah mengenai perubahan iklim sendiri seperti yang

pernah ditulis Tim Cek Fakta Tempo ini

.

Disinformasi juga mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap peristiwa cuaca ekstrem. Tak hanya membuat hoaks semakin cepat menyebar, tapi juga membuat orang-orang menyederhanakan tingkat keparahan bencana tersebut atau penyebaran narasi palsu tentang penyebabnya. 

Selain itu, laporan WEF juga menyoroti bagaimana bias algoritma dapat memperburuk penyebaran misinformasi. Algoritma yang digunakan oleh

platform

digital sering kali mengamplifikasi konten yang menarik perhatian pengguna saja–misal yang viral, tanpa mempertimbangkan validitas informasinya. Ini menciptakan

echo chamber

alias ruang gema yang justru semakin memperkuat keyakinan yang sudah ada dan menghalangi warganet mengkonsumsi informasi yang lebih akurat.

Kini, semakin sulit untuk membedakan mana hoaks yang dihasilkan oleh AI dan mana yang dibuat oleh manusia. Alat-alat AI memungkinkan penyebaran informasi palsu dalam bentuk video, gambar, suara, atau teks. Di beberapa negara, justru pemerintahlah pembuat konten palsu atau menyesatkan paling banyak. Apalagi, menurut catatan WEF, pemerintah dapat mengambil alih kendali narasi dan menekan informasi dengan kedok keamanan nasional, yang berpotensi mengaburkan batasan dengan kepentingan politik.

Salah satu

studi tahun 2024

mengungkap tren misinformasi dunia dan nuansa regional di Inggris, Jerman, Portugal, Spanyol, Argentina, Chile, Brazil, dan Venezuela. Hasilnya, negara-negara dengan kehadiran partai-partai sayap kanan yang mencolok, sengaja tak mau mengungkap siapa di balik akun-akun palsu agar tak dituding terlibat dalam tindakan-tindakan terkoordinasi yang tidak autentik. Sedangkan di Brasil dan Spanyol, dua negara dengan polarisasi politik yang lebih tinggi, disinformasi yang benar-benar palsu alias dikarang, menonjol di sana. 

Bentuk-bentuk rekayasanya beragam; mulai konten yang dibuat-buat, dimanipulasi, dipalsukan, atau didekontekstualisasikan. Bentuk manipulasi ini lebih menonjol di Amerika Latin karena tingginya penggunaan media sosial untuk berita dan rendahnya ketergantungan pada media publik. Sebaliknya, di Eropa, negara-negara lebih terdampak oleh informasi yang menyesatkan (dipilih-pilih, dibesar-besarkan, dan dipelintir).

Dari berbagai tantangan global ini, mana yang sudah kita rasakan di Indonesia?

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu. Buka tautannya ke kanal

Cek Fakta



Tempo

untuk membaca hasil periksa fakta berikut:


  • Benarkah Protes Aktivis di Hotel Fairmont Mengancam Demokrasi?

  • Benarkah Rumah Ridwan Kamil Digeruduk Warga Saat Penggeledahan KPK?

  • Benarkah CNN Indonesia Memberitakan Budi Arie Sebut IKN Pakai Dana Haji?

  • Benarkah Prabowo Umumkan Kebijakan Hukuman Mati Bagi Koruptor?

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan

ke sini

. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi

Tipline

kami.

Ikuti kami di media sosial:


WhatsApp Channel


Facebook


Twitter


Instagram


Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured Articles

  • AUTOPETIR168 – Kapolres Ngada Tersangka Kekerasan Seksual Anak

    2025-04-17
  • AUTOPETIR168 – Polisi di Jabatan Sipil

    2025-04-17
  • AUTOPETIR168 – CekFakta #304 Disinformasi Jadi Ancaman Global Hingga 2027

    2025-04-11
  • AUTOPETIR168 – Tambak Udang Ramah Mangrove

    2025-04-02
  • AUTOPETIR168 – KPK dan Pengawasan BPI Danantara

    2025-04-02

Search

Author Details

Jenifer Propets

Lorem ipsum dolor sit amet, adipiscing elit, sed do eiusmod tempor ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

  • X
  • Instagram
  • TikTok
  • Facebook

Follow Us on

  • Facebook
  • X
  • Instagram
  • VK
  • Pinterest
  • Last.fm
  • TikTok
  • Telegram
  • WhatsApp
  • RSS Feed

Categories

  • No categories

Archives

  • April 2025 (7)

Tags

About Us

Jetnews Magazine

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Latest Articles

  • AUTOPETIR168 – Kapolres Ngada Tersangka Kekerasan Seksual Anak

    2025-04-17
  • AUTOPETIR168 – Polisi di Jabatan Sipil

    2025-04-17
  • AUTOPETIR168 – CekFakta #304 Disinformasi Jadi Ancaman Global Hingga 2027

    2025-04-11

Categories

  • No categories
  • Instagram
  • Facebook
  • LinkedIn
  • X
  • VK
  • TikTok

Proudly Powered by WordPress | JetNews Magazine by CozyThemes.

Scroll to Top